Nabi Musa AS lari dari Mesir ke Madyan yang sangat jauh jaraknya (8 hari perjalanan) tanpa bekal yang mencukupi. Setelah sampai ke Madyan, baginda segera membantu 2 orang
perempuan mengambil air untuk ternakan mereka walaupun baginda masih sangat keletihan. Ini sikap orang beriman yang wajib kita contohi. Firman Allah:
(22)وَلَمَّا تَوَجَّهَ تِلْقَاء مَدْيَنَ قَالَ عَسَى رَبِّي أَن يَهْدِيَنِي سَوَاء السَّبِيلِ
وَلَمَّا وَرَدَ مَاء مَدْيَنَ وَجَدَ عَلَيْهِ أُمَّةً مِّنَ النَّاسِ يَسْقُونَ وَوَجَدَ مِن دُونِهِمُ امْرَأتَيْنِ تَذُودَانِ قَالَ مَا خَطْبُكُمَا قَالَتَا لا نَسْقِي حَتَّى يُصْدِرَ الرِّعَاء وَأَبُونَا شَيْخٌ كَبِير (23) فَسَقَى لَهُمَا ثُمَّ تَوَلَّى إِلَى الظِّلِّ فَقَالَ رَبِّ إِنِّي لِمَا أَنزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ
Ertinya: Dan setelah ia (meninggalkan Mesir dalam perjalanan) menuju ke negeri Madyan, berdoalah ia dengan berkata: "Mudah-mudahan Tuhanku menunjukkan jalan yang benar kepadaku,". Dan ketika dia sampai di telaga air negeri Madyan, ia dapati di situ sekumpulan orang-orang lelaki sedang memberi minum (binatang ternak masing-masing), dan ia juga dapati di sebelah mereka dua perempuan yang sedang menahan kambing-kambingnya. dia bertanya: "Apa hal kamu berdua?" Mereka menjawab: "Kami tidak memberi minum (kambing-kambing kami) sehingga pengembala-pengembala itu membawa balik binatang ternak masing-masing; dan bapa kami seorang yang terlalu tua umurnya ". MAKA MUSA MEMBERI MINUM KEPADA BINATANG TERNAK MEREKA kemudian ia pergi ke tempat teduh lalu berdoa dengan berkata: "Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku sangat berhajat kepada sebarang rezeki pemberian yang Engkau berikan" [al-Qasas[28:22-24].
Sikap mengutamakan orang lain juga antara sikap terpuji orang Ansar yang disebut Allah dalam al-Quran
وَالَّذِينَ تَبَوَّؤُوا الدَّارَ وَالإِيمَانَ مِن قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلا يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِّمَّا أُوتُوا وَيُؤْثِرُونَ عَلَى أَنفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ وَمَن يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Ertinya: Dan orang-orang (Ansar) yang mendiami negeri (Madinah) serta beriman sebelum mereka, mengasihi orang-orang yang berhijrah ke negeri mereka, dan tidak ada pula dalam hati mereka perasaan berhajatkan apa yang telah diberi kepada orang-orang yang berhijrah itu; dan mereka juga mengutamakan orang-orang yang berhijrah itu lebih daripada diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam keadaan kekurangan dan amat berhajat. Dan (ingatlah), sesiapa yang menjaga serta memelihara dirinya daripada dipengaruhi
oleh tabiat bakhilnya, maka merekalah orang-orang yang berjaya [al-Hasyr 59:9
:Juga sabda Rasulullah SAW
لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
Ertinya: Tidak (sempurna) iman seseorang dari kamu sehinggalah dia menyukai sesuatu (kebaikan) kepada saudaranya sebagaimana dia menyukai perkara itu untuk dirinya sendiri
(Hadis Sahih Bukhari & Muslim)
Sumber FB: Ustaz Abdullah Bukhari
No comments:
Post a Comment